TIPS MENINGKATKAN NILAI JUAL RUMAH SEKEN

Rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Sektor Properti sendiri sudah milai membaik bahkan naik daun sejak terjadinya krisis. Dewasa ini, kebutuhan masyarkat akan rumah tinggal dapat dipenuhi melalui dua pilihan, membeli di pasar primary atau rumah baru ,dan pasar secondary atau rumah seken(rumah bekas milik orang lain). Meskipun istilah seken ditujukan pada barang yang sudah pernah dipakai atau barang bekas, rumah seken tetap banyak diminati orang. Berikut ini akan dibahas mengenai kelebihan rumah seken dan bagaimana agar rumah tersebut tetap memiliki nilai jual, bahkan mengalami peningkatan jika dijual kembali.

Kelebihan Rumah Seken
Kelebihan utama rumah seken dibanding rumah baru, rumah tersebut siap pakai atau siap huni.Membeli rumah baru.Biasanya membutuhkan waktu untuk pembangunan,transaksi jual-beli dan sebagainya. Rumah baru biasanya dipasarkan sebelum rumah tersebut jadi,bahkkan terdapat pula areal perumahan yang tanahnya belum semua dibebaskan, tapi sudah dipasarkan. Karena itu reputasi dan kredibilitas developer menjadi sangat penting. Kelebihan lainnya, rumah seken terletak di lokasi yang sudah eksis atau dikenal orang, jadi konsumen akan lebih gampang memilih. Karena umumnya , mereka

yang mencari rumah seken, lebih memilih untuk tinggal di daerah yang mereka sukai, seperti dekat dengan tempat kerja atau dekat dengan kerabat dan keluarga. Konsumen juga mempertimbangkan segi kepraktisan lokasi seperti akses yang mudah(jalan raya, jalan tol),dekat ke mana-mana dan sebagainya. Selain itu, lokasi yang dekat dengan berbagai fasilitas umum dan fasilitas komersial seperti supermarket, mal, sekolah, rumah sakit, menjadi alasan kuat konsumen membeli rumah, baik rumah baru, maupun seken. Kondisi fisik dan lingkungan rumah seken dapat lebih jelas terlihat, karena barangnya sudah jadi. Siapa saja yang tinggal di areal itu pun sudah terlihat. Namun jika kondisinya sudah mulai rusak, perlu dilakukan beberapa perbaikan. Aspek legalitas rumah seken juga lebih jelas. Karena umumnya telah menjadi milik perorangan.Proses transaksinya pun lebih mudah dibanding rumah baru yang harus melalui serangkaian proses.

Faktor Lokasi
Secara umum, setiap konsumen yang ingin membeli properti memiliki dua tujuan, menggunakannya untuk tempat tinggal atau sebagai end user serta untuk investasi. Faktor lokasi merupakan faktor utama bagi keduanya. Jadi faktor lokasi di sektor properti itu nomer satu , karena lokasi tidak dapat dipindah-pindah. Faktor kondisi rumah merupakan faktor second karena bisa di upgrade. Terdapat dua pertimbangan dalam memlih lokasi untuk meningkatkan nilai jual rumah seken, pertimbangan jangka pendek dan jangka panjang. untuk jangka pendek sebaiknya memilih perumahan yang sudah establish atau mapan. Namun pilih lokasi yang baik seperti letaknya strategis, kemana-mana dekat, atau kemudahan akes. Karena properti setiap tahun pasti akan meningkat, apalagi didukung lokasi yang baik. Walaupun kenaikan harga pada kawasan yang sudah mapan, cenderung stabil. untuk faktor jangka panjang,pilih lokasi yang masih mengalami perkembangan atau prospek perkembangan kedepannya bagus. Karena

kawasan perumahan yang masih berkembang, masih terdapat pembangunan berbagai fasilitas, dapat meningkatkan harga pasar primarynya. Jika pasar primary meningkat,juga akan mendongkrak pasar secondarynya. Jika primarinya meningkat, umumnya secondarynya pun ikut naik.

Hal-hal yang Dapat meningkatkan Nilai jual
Faktor yang menentukan selain lokasi dan perkembangan kawasan, tentunya properti itu sendiri. Hal ini mencakup kondisi properti tersebut dan apakah properti itu mempunyai nilai(value). Nilai ini mencakup lokasi, kondisi properti, harga dan apakah properti tersebut mempunyai kelengkapan surat atau legalitas yang jelas. Jika keempat aspek ini tidak terpenuhi, maka properti tersebut tidak memiliki nilai yang benar. Jadi seorang konsumen harus jeli melihat apakah properti memliki nilai yang benar. Untuk meningkatkan nilai jual rumah seken, pertama aspek legalnya harus benar. Persiapkan kelengkapan surat -suratnya . Kedua menyiapkan rumah agar siap pakai. Tentunya rumah harus dirawat agar terlihat rapi dan bersih,sehingga tidak direnovasipun sudah terlihat cantik. Rumah yaang terawat tentu lebih memiliki nilai jual. Dapat juga melakukan renovasi pada beberapa bagian rumah. Baik itu yang sifatnya memperbaiki yang rusak, seperti mengganti talang bocor,ataupun yang sifatnya mempercantik rumah, seperti melakukan penegcatan ulang. Rumah yang dicat dengan bagus , rapi , bersih dan terawat akan jauh lebih menarik dibandingkan dengan luasan dan komposisi ruang yang sama, namun kusam dan tidak terawat. Renovasi yang menambah struktur bangunan juga dapat dilakukan. Tentunya dengan tetap memperhatikan aspek lagalitasnya. Sering terjadi, rumah telah dikembangkan atau diperluas, namun IMBnya tidak diperbahrui. Renovasi yang dilakukan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat umum.Karena selain fisiknya yag bagus, juga harus memenuhi keinginan konsumen. Contoh membuat rumah gandeng dengan menggabungkan dua rumah. Tidak semua rumah bisa dijadikan rumah gandeng. Rumah yang terlalu besar bisa menyebabkan rumah itu sulit dijual. Contoh lain, rumah tipe kecil(misal luas tanah 90 m2) ,direnovasi sehingga memiliki empat kamar tidur . Ini belum tentu sesuai dengan kebutuhan konsumen rumah tipe kecil, yang umumnya keluarga muda. Jadi harus diperhatikan bagaimana membuat rumah itu cukup nyaman dan sesuai dengan masyarakat umum. Hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilaijual,menyediakan beberapa furnitur dan elemen pelengkap seperti kitchen set, teralis jendela atau AC. Walaupun simpel namun konsumen akan merasa sangat terbantu dan berpengaruh pada nilai jual rumah seken.